Oase IPTA No. 22 (Buletin Keduapuluhdua)

Para sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, adalah orang-orang terbaiknya umat ini. Allah ta’ala telah banyak memuji mereka di dalam Al-Qur’an. Demikian pula Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam menyanjung mereka melalui sabda-sabda beliau yang mulia. Dan seluruh ulama sepakat, wajib umat ini mencintai dan menghormati sahabat Nabi shalallahu alaihi wa sallam.

Continue ReadingOase IPTA No. 22 (Buletin Keduapuluhdua)

Oase IPTA No. 19 (Buletin Kesembilanbelas)

Semua yang Allah ciptakan di alam ini, mengandung hikmah. Bahkan sampai sesuatu yang kita pandang sangat buruk. Kependekan ilmu dan akal manusia, membuat mereka cepat menyimpulkan bahwa semua itu seutuhnya buruk, tidak ada manfaat dan hikmahnya. Tentu tidak mungkin anggapan itu benar. Karena yang menciptakan alam dan isinya ini adalah tuhan yang maha hikmah, maha berilmu, maha penyayang.

Continue ReadingOase IPTA No. 19 (Buletin Kesembilanbelas)

Oase IPTA No. 16 (Buletin Keenambelas)

Coba bandingkan saja keilmuan dan kewara’an ulama dahulu dan ulama saat ini. Yang disebut ulama di masa kini, mereka berkata bahwa dalam ucapan selamat natal bagi musim terdapat khilaf (ada beda pendapat). Namun ulama di masa silam katakan tidak ada beda pendapat sama sekali atau itu adalah Ijma’ (kesepakatan ulama).

Continue ReadingOase IPTA No. 16 (Buletin Keenambelas)

Oase IPTA No. 15 (Buletin Kelimabelas)

Mencatat utang dan persaksian ini penting agar seseorang bisa menjaga hartanya yang telah dia pinjamkan kepada orang lain. Banyak kejadian saat ini menunjukkan bahwa orang yang berutang menggunakan berbagai cara untuk mengingkari utangnya. Tentu ini adalah perbuatan zalim. Pencatatan dan persaksian ini akan membuat orang yang berutang tidak bisa mengelak. Catatan ini juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui jumlah utang sehingga tidak terjadi perselisihan di kemudian hari.

Continue ReadingOase IPTA No. 15 (Buletin Kelimabelas)

Oase IPTA No. 13 (Buletin Ketigabelas)

Bukan hanya istri yang mesti sabar menghadapi suami, suami pun mesti sabar menghadapi istri karena bisa jadi didapati pada istri ada kekurangan dari segi agama, akhlak, kata-kata, dan lainnya. “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisaa’: 19)

Continue ReadingOase IPTA No. 13 (Buletin Ketigabelas)