You are currently viewing Oase IPTA No. 9 (Buletin Kesembilan)

Oase IPTA No. 9 (Buletin Kesembilan)

” SEMUA TAKDIR ITU BAIK”

Semua takdir itu baik. Ada hikmah di balik itu. Yang merasakan jelek adalah kita. Allah itu sama sekali tidak berbuat jelek. Takdir Allah tidaklah kejam. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku begitu takjub pada seorang mukmin. Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya.” (HR. Ahmad, 3:117. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Hadits Jibril yang membicarakan tentang rukun iman menyebutkan, “Dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim, no. 8)
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya pada yang ditakdirkan (al–maqdur, artinya manusia atau makhluk yang merasakan jelek). (Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hlm. 88)

Dalam salah satu doa iftitah yang terdapat dalam hadits ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu disebutkan,“Kebaikan itu seluruhnya pada kedua tangan-Mu dan kejelekan tidak disandarkan kepada-Mu.” (HR. Muslim, no. 771)

Mengapa Allah menakdirkan kejelekan?
Karena ada hikmah di balik itu seperti:
1. agar kebaikan dapat dikenal;
2. supaya manusia menyandarkan diri kepada Allah;
3. supaya manusia bertaubat kepada-Nya setelah ia berbuat dosa;
4. banyak meminta perlindungan kepada Allah dari keburukan dengan berdzikir dan berdoa;
5. ada maslahat besar di balik kesulitan atau musibah yang menimpa.

Semoga kita diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi semua ketetapan Allah. Semoga pandemi segera berakhir di seluruh muka bumi.

Demikianlah Oase IPTA Buletin Kesembilan, semoga bermanfaat.

Leave a Reply